sebelum baca sinopsis, bisa liat dulu siapa para pemainnya Adolescence Medley di sini ya....^^
Di suatu kelas, Seorang guru sedang
menjelaskan sebuah puisi. Sebelum kita mencoba menerjemahkan puisi ini kita
harus tahu kapan puisi ini dibuat. Masaa ini disebut dengan masa kegelapan seni
–the dark age of art-.
Saat itu, ada seorang siswa yang duduk
dibelakang berbisik memanggil ketua kelas, “ketua kelas,” tapi yang dipanggil
tidak mendengar karena dia duduk di depan. Akhirnya, Ia pun memanggil nama sang ketua kelas, Yang Ah
Yeong. Dengan gerakan slow motion, ketua kelas menoleh ke belakang,
bersamaaan dengan itu, sang guru sastra juga ikut menoleh…
lalu terdengarlah suara bel yang terus
berbunyi. Seseorang memanggil guru choi yang sedang tertidur di kursi ruang
guru. ternyata guru choi itu adalah guru sastra tadi. Dan yang sedang memanggil
guru choi, yaitu ibu kepala sekolah marah, karena bel tanda masuk kelas sudah
berbunyi tapi guru choi malah asyik tidur bukannya mengajar. Guru choi berdiri
kaget, dengan kikuknya ia menjawab kalau dia akan pergi mengajar, ia segera
mencari absen, kelas A atau B ya?
saat sedang mencari absen dan bahan
mengajar, sesorang guru mendekati guru choi sambil berbisik, kalau guru choi
harus berhati-hati hari iini karna ibu kepala sekolah sedang bad mood. Guru choi
bingung tidak mengerti. Guru itu bilang kalau banyak murid yang sudah pindah ke
sekolah persiapan di seberang sekolah. Guru choi terkejut, ia mengeluh jika hal
ini terus terjadi, maka ia akan kehilangan muridnya dan kelasnya akan menjadi
seperti kelas private. Ketika guru choi sedang mengeluh,
terdengar suara ibu kepala sekolah yang meneriakinya untuk segera masuk kelas.
Guru choi langsung berdiri tegap meninggalkan ruang guru.
Guru choi sedang mengajar dikelas dengan
bersemangat. Muridnya itu ternyata sikit banget mungkin ada sekitar 5 orang.
bahkan Mereka tidak menyimak penjelasan guru choi, ada yang sibuk sendiri
dengan hapenya dan ada juga yang pada tidur Zzzz. Duh, kasian guru choi :(
Hari sudah malam, guru choi sedang
menikmati udara malam di dekat jendela, tiba2 ia menerima pesan sms yang berisi
kalau dalam waktu 3 hari komunitas online kelas 1-1 SMA Namil akan di tutup,
jadi tolong back up foto kenangan dan data-data yang diperlukan. Guru choi
tampak berfikir sejenak, ia pun langsung duduk di depan layar laptop.
Ia mengklik tombol login di situs
tersebut. user idnya adalah jung wo lalu mengetik nomor passwordnya. Uda
beberapa kali ketik password tapi tetap aja salah. Sepertinya jungwo sudah lama
tidak pernah membuka situs online SMA Namil ini. Akhirnya guru choi pun mencoba
menyusuri passwordnya pada halaman bantuan. Pertanyaan rahasia pun tertera di
layar laptop, nama cinta pertamaku. Guru choi
menghela napas lalu berpikir. Ia pun mengetik nama seseorang. Dan binggoo
situs webnya pun langsung terbuka : Komunitas SMA Namil.
Web terbuka dan tampaklah banyak foto kenangan seperti foto sekolah sma namil, halaman dan tamannya. Guru choi tersenyum. Ia pun membuka sebuah foto lain yang memperlihatkan seorang siswa laki2 yang sedang duduk di jendela sambil tersenyum pada seorang siswi perempuan yang sedang berdiri di jendela sebelahnya. Mereka berdua saling berpandangan dan tersenyum. Guru choi langsung men-zoom gambar sang gadis. Senyum guru choi semakin lebar melihat gadis itu. Sepertinya kita bisa tebak nih, kalau guru choi itu adalah murid laki-laki yang bernama jungwo, (tepatnya choi jung wo) dan sang gadis adalah cinta pertamanya. Foto itu kembali membangkitkan kenangan masa lalu guru choi, ketika ia masih di sma...
Flashback --------- 10 tahun yang lalu ---------
Tampaklah pemandangan di sebuah desa yang
sangat indah, air mengalir jernih, sawah yang menghijau, pegunungan yang asri,
benar2 suasana desa yang damai. Dan tentunya tampak pula sma namil.
Di ruang kelas, seorang siswi sedang
membacakan puisi,
"Pepohonan musim dingin bersama
angin. Hembusan angin yang sangat kencang. Bergantung di ujung ranting bagaikan
kain yang tak terlihat sesungguhnya pepohonan dan hembusan angin itu tidaklah
sendiri. Mereka tidaklah sendiri. Tak ada seorang pun yang hidup sendiri."
Lalu terlihatlah pemandangan desa yang
tenang. Saat itu lewatlah sebuah mobil truk yang mengangkut banyak barang
diikuti oleh mobil sedan dibelakangnya. Seorang pemuda mengeluarkan wajahnya
dengan malas dari dalam mobil dan membiarkan angin menerpa wajahnya. ia menatap
pemandangan desa yang indah.
Siswi tadi menyudahi bacaan puisinya, "Begitu
pun dengan diriku. Walaupun diriku seorang diri di bawah langit ini, Langitlah
yang menemaniku."
Sang pemuda mengeluh kalau desa yang akan
ditempatinya ini sangat sepi, bahkan dia pun tidak mengenal seorang pun di
sini. Ia menghela nafas, meskipun begitu ia merasa tidak masalah dengan hal ini.
Lalu ibunya yang sedang menyetir mobil menegur si pemuda kalau mengeluarkan
kepala dari mobil itu berbahaya. Dann sosok si pemuda remaja tadi itu adalah
jungwo muda yang pindah ke suatu desa kecil, 10 tahun yang lalu. Pada saat
kepindahannya itu, tampaklah spanduk yang mengumumkan bahwa di Namil akan
diadakan lomba kontes menyanyi nasional.
Episode 1 : Murid pindahan
Dua orang siswi ada di ruang guru dan
sedang berbicara dengan seorang guru yang meminta mereka untuk menyuruh choi
jung wo membawakan kartu keluarganya. Mereka pun keluar sambil memberi hormat
pada sang guru. Salah seorang diantara mereka merasa sangat asing dengan nama
jungwo, teman yang satunya lagi yang bernama Yang Ah Yeong memeberitahunya
kalau choi jungwo itu adalah murid pindahan. teman ah young mengerti dan
mengomentari bahwa choi jungwo itu bukan siswa yang menonjol di kelas.
Saat jam makan siang, seorang siswa
berlari ke arah meja kawannya yang berbadan gemuk, ia memukul dan melarangnya
memakan bekalnya. Jung wo yang duduk tepat dibelakang siswa gemuk itu
mengernyitkan keningnya melihat tingkah laku mereka berdua. Jung wo terlihat
malas dan bergumam dalam hati berdasarkan pengamatanku selama ini, para
siswa sma namil ini bersikap terlalu berlebihan
“Jungwo, apa kau tidak membawa bekal
makan siang”, tanya siswa yang berlari tadi, ia duduk di samping jungwo sambil
melahap bekal makanannya. Jungwo yang akan tidur, menatpnya lalu bergumam bahwa
keramahan itu tidak penting.
Tapi jung wo segera mengambil bekalnya sambil tersenyum pada siswa tadi. “wahh, kukira kau tidak membawa bekalmu, selamat menikmati”, serunya. Jungwo akhirnya ikut memakan bekalnya. Jungwo bergumam lagi satu-satunya orang yang perhatian kepada manusia yang tak terlihat ini… kayaknya jungwo berpikir kalo teman2nya ini ga ada yang peduli padanya.
Tapi jung wo segera mengambil bekalnya sambil tersenyum pada siswa tadi. “wahh, kukira kau tidak membawa bekalmu, selamat menikmati”, serunya. Jungwo akhirnya ikut memakan bekalnya. Jungwo bergumam lagi satu-satunya orang yang perhatian kepada manusia yang tak terlihat ini… kayaknya jungwo berpikir kalo teman2nya ini ga ada yang peduli padanya.
Di sisi lain di meja barisan depan, ketua
kelas, ah yeong sedang menikmati bekal bersama teman2nya, salah satu dari
mereka mengeluh kalau ia belum belajar untuk ulangan, ia pun bertanya apa ah
yeong sudah belajar? ah yeong berkata kalo dia akan me review juga dan mengajak
temannya belajar bersama. Temannya yang lain nyambung kalo murid pintar
disekolah ini sangat baik. Lalu ia menegur temannya tadi agar dia berusaha
sendiri jangan selalu bergantung ama ah yeong.
Kembali ke meja jung wo, teman yang
disebelahnya tadi mengajak jungwo jalan2 kerumahnya. Ia sudah bilang sama ibunya
kalo dikelasnya kedatangan siswa pindahan, ibunya ingin berjumpa dengan siswa
pindahan yakni, jungwo. Ia mengatakan ibunya itu sangat mahir memasak.
Tiba-tiba seorang siswa datang dari
belakang menjewer kuping temannya jungwo, ia berteriak kesakitan, namun
langsung membungkuk sopan ketika melihat siswa itu. Siswa preman yang muncul
seketika itu mempermasalahkan kesejahteraan hidup temannya jung wo yang asik
mengisi perutnya karena ibunya itu pandai memasak. “wah, betapa senangnya
hidupmu yang terus makan, bukannya mengantar makanan, trus gimana dengan aku,
apa kau akan membiarkanku mati kelaparan huh??” siswa itu menarik kerah baju
dan memukul temannya jung wo. Jungwo hanya bisa diam dan mengernyitkan
keningnya melihat pem-buly-an itu.
Siswa preman itu lalu melihat isi bekal
temannya jung wo. Dia kesal ternyata Isi bekalnya Cuma ikan dan rumput laut.
Jungwo yang merasa terganggu menatap sikap siswa itu. Siswa preman ini langsung
membalas tatapannya, ia heran sepertinya wajah jung wo itu wajah baru, ia pun lalu
membetulkan kacamatanya, “apa dia anak baru? Apa dia murid pindahan?” tanyanya
pada seisi kelas. Seisi kelas mengiyakan. Dia pun langsung memegang leher dan
kepalanya jungwo, “heii, lihat aku apa kau punya masalah denganku, aku sedang
mencari pengantar makanan baru, apa kau mau??” tanyanya pada jungwo. Jungwo
mencoba tak terpancing emosi dan tidak menghiraukan pertanyaan siswa itu. Ia
kembali memakan bekalnya. Siswa itu gerah dengan sikap diamnya jungwo, dasar
idiot apa dia tidak bernyawa ??.. siswa itu pun langsung pergi meninggalkan
kelas jungwo dan sempat melempar sumpit di hadapan para siswa karena jengkel
pada kelas mereka.
Saat itu Ah young pun bangkit bersuara karena melihat perbuatan siswa preman tadi. Kedua temannya langsung menahan emosi ah young. Siswa preman itu terdiam lalu menatap satu-persatu wajah siswa di kelas itu sambil mengatai mereka para pengecut alias pecundang semuanya dan langsung keluar meninggalkan kelas mereka. Ah young menghela nafas, temannya mencoba menenangkan ah young dan menyuruhnya agar tidak usah ikut campur urusan orang lain. seharusnya laki-laki bisa menjaga diri mereka sendiri. Jungwo mendengar percakapan mereka.
Jungwo kembali menunduk menyantap
bekalnya. Ia berbisik dalam hati, pura-pura tidak tahu, melihat atau
mendengar, jangan berteman ataupun punya musuh, lebih baik aku tidak mencampuri urusan orang lain Aku sudah belajar cara menghadapi kondisi ini setelah pindah
sekolah sebanyak tujuh kali.
Ibu wali kelas memberitahu bahwa jadwal ujian
akan dimulai dari hari kamis. Semua murid ribut dan mengeluh. Jungwo yang
sedari asik tidur pun terbangun. Ia terlihat tak tertarik mendengarkan
penjelasan bu guru. Ibu guru menenangkan mereka, karena nilai kelulusan itu
tergantung usaha mereka masing-masing. teman jungwo menyodorkan cemilan
padanya, jung wo yang terlihat malas pun memakannya. Ibu guru mengingatkan para siswa bahwa kontes menyanyi nasional akan dilaksanakan di kota mereka. Anak-anak langsung mengaacungkan jarinya dan bertanya siapa yang akan menjadi bintang tamunya. Apakah shinhwa akan hadir??
Bu guru alias wali kelas kembali
menenangkan mereka dan menyampaikan kalau pemerintah daerah meminta setiap
sekolah untuk mengirimkan wakil tim paduan suaranya. Dann untuk sma namil, para
guru pun memilih acak kelas berapa yang akan menjadi wakil sekolah. Maka
terpilihlah kelasnya ah young dan kawan2. ujar wali kelas dengan wajah
sumringah.
Tapi, reaksi para siswa langsung kecewa.
Mereka semuanya mengeluh tidak mau ikut kontes tersebut. Siswa gemuk yang duduk
di depan jungwo bertanya padanya, hei, kau yang ikut, kau bisa bernyanyi kan??
Jungwo kesal, ia diam dan tidak mau menghiraukannya, hiraukan dia. Tapi,
siswa gemuk itu seperti bisa membaca pikirannya jungwo. Ia langsung
menimpalinya, apa kau mengabaikanku?.. hahaha
Ibu wali kelas menjelaskan bahwa ajang ini menjadi kesempatan yang berharga bagi mereka, lagi pula saat mereka kelas satu mereka tidak akan mendapatkan kesempatan ini. Ibu wali kelas mengabaikan keluhan siswanya dan tetap meminta sang ketua kelas untuk segera mengumpulkan nama2 yang akan ikut kontes menyanyi besok pagi. Ah young mengiyakan perintah bu guru.
Tiba-tiba, bu guru memanggil choi jung
wo, jung wo terkesiap ketika dirinya kembali mengantuk dan langsung menyahuti
panggilan bu guru. “apa kau sudah terbiasa dengan lingkungan disini? Pasti
sangat sulit bagi mu, karena ujian semester akan dimulai, jika kau mengalami
kesulitan temui saja ibu ya,?” jung wo yang terlihat bingung hanya mengiyakannya.
Ibu guru pun mengakhiri kelasnya disertai salam hormat dari para siswa.
Setelah guru keluar, para murid pun juga mulai beranjak keluar untuk pulang. temannya ah young menggerutu kalau dia tidak peduli sama kontes ini, lagi pula ini bukan acara golden bell, hanya acara kontes menyanyi biasa. Teman yang satunya lagi protes dan bilang kalo temannya itu sok seolah hanya akan ikut golden bell saja. Ah young hanya tersenyum melihat tingkah laku mereka.
Jung wo keluar kelas, seketika ah young memanggilnya, ia menyerahkan setumpuk seprei putih ruang uks padanya. Jung wo tak mengerti, ah young pun bilang kalo sekarang itu giliran kelas mereka yang mencucinya, dan yang akan nyuci itu adalah giliran jungwo. Sesudah di cuci langsung diserahkan ke ruang uks sekolah. Ah young pun beranjak pergi, sambil berbalik mengucapkan sampai jumpa dan terima kasih pada jung wo.
Jungwo masih aja pasang muka bingung dan
kening yang berkerut, asliii jelek banget kayaknya dia emang bener2 alergi
deket ama kawan2nya nih hahaha, :P
Di halaman sekolah Teman sebangkunya jung wo kembali diganggu ama preman siswa tadi, ia meminta seluruh uangnya. Teman jung wo terpaksa ngasih semuanya karena takut dipukul. lalu muncullah jungwo (masih dengan wajah jelek), teman jungwo mencoba menyapanya, but tau lah jungwo langsung kikuk liat mereka, pretending not to see them, pura2 ga ngeliat. Dia ga membalas sapaan temannya.
“wah, bukannya dia teman sebangkumu?” Tanya seiswa preman tadi, teman jungwo membenarkan, siswa preman ini mengejeknya “benar kan? Bahkan dia juga mengabaikanmu, dasar pengecut, aku kasian padamu, nih aku kasi sikit uang buat beli permen.”
Teman siswa preman tadi menatap jungwo, dan bertanya apa ada masalah? Siswa preman itu Cuma bilang kalo jungwo itu murid pindahan yang sama pengecutnya dengannya. Teman jungwo Cuma nunduk, si preman tadi menyodorkan uang buat teman jungwo, teman jungwo senang dan mengulurkan tangannya, tapi langsung ditarik lagi ama siswa preman ini. Jahat banget tuh !
Dalam perjalanan pulang kerumah, jungwo
membalutkan seprei di tubuhnya karena udara desa yang begitu dingin. kakek2 pada ketawa liat dia Hahaha
Sesampainya di rumah, “aku pulang” ujar jungwo, namun mukanya langsung terkejut melihat ruangan rumahnya sudah di penuhi kardus2 barang. Ia lalu melihat ayahnya sedang memplester sebuah kotak. Ayah menyambutnya, “oh, kau sudah pulang, eh apa itu ?”Tanya ayah. ini tugas sekolah kata jungwo. Ia masih tidak mengerti dengan sikap ayahnya, tiba2 ibu muncul membantu sang ayah.
“apa yang sedang ayah dan ibu lakukan?” Tanya jungwo penasaran. Ibu langsung menjawab penuh semangat “ jung wo -ah… kita akan pindah ke seoul, seoul !” ayah ikut senang dan bilang juga kalo tempat kerja ayah di pindahkan ke seoul karena ayah dapat promosi.
Ibu langsung meneriakkan nama seoul2
kegiranngan dan memberikan kecupan pada anaknya tersayang, “ayahmu uda banyak berkunjung ke setiap
pembangkit listrik di korea, kita selalu berpindah2 rumah dan akhirnya kita
bisa pindah ke seoul,berkat ayahmu, seoul… seoul…. hehehe” ibu menari2
kesenangan karna mereka akan menetap di seoul sambil terus menyebut2 perawatn
tubuh dan kecantikan di seoul.
Ayah tersenyum melihat ibu dan mengatakan
kalo ibu langsung mengemasi barang ketika tahu mereka kan pindah ke soul. Tapi,
ayah mengingatkan ibu kalo tinggal di korea itu tidak selamanya enak, banyak
persaingan dan polusinya, jadi ibu lebih baik tinggal saja di desa menemani
jungwo sekolah disini.
Ibu memarahi ayah untuk tidak berkata
bodoh. Mana mungkin ia bisa hidup terpisah dari ayah. dan timbullah kemesraan
pasutri ini di depan anaknya yang lagi galau abiss.
jungwo yang sedari tadi hanya diam saja
pun angkat bicara, dia bertanya, “lalu apa aku akan pindah lagi??” ibu terseyum
sambil memberikan kode membenarkan. jung wo menghela nafas dan kecewa,
jungwo pun masuk ke kamarnya. Ia mendesah
dan mencoba menenangkan dirinya sendiri kalo dia sudah terbiasa dengan hal ini,
jadi tidak apa-apa lah jika harus pindah lagi. Jungwo mulai membereskan kardus2
didalam kamarnya. Saat berberes2 jungwo mendengar
percakapan ibu dan ayahnnya, ayah khawatir apa jung wo akan baik2 saja jika
harus pindah sekolah lagi? karena terakhir kali akan sulit baginya. menurut
ibu, jungwo pasti akan baik2 saja karna setiap orang akan melewati masa2 sulit
untuk tumbuh dewasa. Lagi pula, mereka kan tidak peduli jika kedatangan murid
baru kerena sekolah itu memiliki kesibukan sendiri.
Jungwo mengabaikan percakapan tadi, ia
berpura2 tak dengar. Jungwo kembali sibuk membereskan buku2nya. Saat kardus diangkat,
bagian bawahnya tiba2 terbuka, dan brakkk semua buku2nya jatuh berhamburan, jungwo
pun membanting kardus itu karna kesal.
Ia membanting tubungnya ke atas kasur
sambil mendesah waktu yang terpanjang adalah dua setengah tahun dan yang
tersingkat adalah 6 bulan, dan aku sudah tinggal disini 2 bulan, mungkin pindah
sekolah kali ini akn menjadi rekor terbaru.
Jungwo berbaring di atas kasur dan mulai teringat sejarah pindah sekolahnya,
Pertama, pas SD, jungwo masuk ke kelas
yang disambut tepuk tangan oleh teman barunya, jungwo senang karena ia duduk di
samping gadis yang cantik. Gadis itu juga senang dan tersenyum padanya. Tapiiiii kemudian, bu guru mengumumkan kalo jungwo harus pindah
sekolah, sontak seisi kelas nangis semua.
Kedua, pas sekolah smp, jungwo masuk ke kelas barunya,
tapi sesaat baru perkenalan dan jungwo baru mau duduk di kursi, ibu guru
mengumumkan lagi, “yoerobun, jungwo akan pindah sekolah hari ini”. Seketika
jungwo kaget “APA ????” dan seisi kelas juga terkejut melihat ke jungwo. Ketiga pas sekolah sma, guru bilang kalo
jungwo akan pindah sekolah Tiba2 sesudah itu terdengar suara2 guru lain yang
bilang kalo jungwo akan pindah sekolah…. Jungwo pindah sekolah…..Jungwo pusing mendengarnya, ia berteriak Aaarggghhh !!!
Ketika berteriak dia pun jatuh terbanting ke lantai. Jungwo kesakitan. Bayangan yang kebawa mimpi hahahaha
Im dok won, (teman sebangkunya jung won),
sedang seyum2 sendiri di atas jendela. Ia manggil jungwon untuk melihat
sesuatu. ternyata dok won lagi mandangin gadis cantik yang lagi ngaca di cermin
dan menurutnya mirip jang na ra. Jong won Cuma bilang Ohh… dok won mulai
bercerita kalo dulu dia berharap sekali dia kan sekelas dengan gadis ini, tapi
ga kesampaian. Dokwon pun nanya apa jungwon ada suka sama seseorang disini? Jungwo
geleng2 kepala, tidak ada. Dokwon pun kembali memandangi cewek itu dan terus
tersenyum… jungwo heran ngeliat gelagat dokwon yang lagi di mabuk cinta.
Wkwkwk.
Tiba2 terdengar suara, yang memanggil dok
won. Dokwon segera menghampirinya sambil memberi hormat, yapp, dia siswa preman
yang suka gangguin dok won namanya, shin young bok. Kali ini ia mau minta
hp-nya, karena hap-nya lagi diambil, ntar bakal dia balikin lagi ma dok won.
Tapi ,Dokwon bilang kalo sekarang ga bisa karena dia lagi nungguin telpon dari
ibunya. Young bok tetap maksa sambil mukulin dokwon. Dok won jadi ketakutan,
terpaksa lah dia kasih hapenya. Young bok terkesima karna hpnya dokwon ada
kamera jadi, dia bermain2 samabil ngajak dokwon berfoto berdua dengannya.
Jongwon yang sedari tadi hanya diam sambil baca buku tidak menghiraukan mereka,
perlahan mulai geram ama sikap young bok.
Young bok meminta dokwon ngantarin
makannan buat dia karna akan turun hujan. Dokwon mengiyakan dan segera
mengambil sebungkus makanan. Young bok heran dokwon bisa secepat itu
memberikannya bekal. Ternyata itu sisa makanan dari upacara meninggal ayahnya,
jadi ia ingin young bok makan itu dulu ntar dia bakal beliin makanan yang lain.
young terseyum.. “yaa ampun anak ini, buka mulutmu” dokwon ikut senang ia
langsung membuka mulutnya… but what??? Young bok malah menyumpal semua makanan
ke dalam mulut dokwon. Young bok mengira kalo dokwon mendoakan dia mati. Ia pun
melempar bungkusan makanan itu ke lantai dan mengenai sepatunya jung wo.
Jungwo menutup bukunya ia semakin kesal
tapi tetap menahan emosinya. ia melihat yong bok sedang menendang dokwon ke
luar kelas untuk membelikan makanan. Ketika dokwon dipukuli kepalanya ama yong
bok, ia mulai membayangkan dirinya sedang dipukuli juga sama young bok, Jong
won memandangi makanan sisa upacara kematian ayahnya dok won yang di lempar ama
young bok. Ia juga teringat pas di halaman sekolah, young bok pernah
mengatainya pengecut.
Kuping jung wo semakin panas mendengar
bentakan young bok pada dok won.. dan akhirrnyaaa “Hei ! sialan hentikan !!!”
jungwo berteriak dengan lantang pada young bok. Semua siswa kaget dengan reaksi
jungwo. Ia mengambil bungkusan makannan tadi dan berkata dengan napas yang naik
turun, “bawa ini, ini kembali !!” young bok dengan tenang menjawab, “kau berani
ya?? Apa kau menantang?”
Jungwo bertambah marah, “aku bilang bawa
ini kembali !!!!” ia melempar bungkusan itu. Dengan gerakan lambat, young bok
menghindari lemparan tadi… dannn wussss bukkk bungkusan tadi malah mengenai
seseorang yang memakai jaket hitam. Di luar hujan makin deras. Semua orang
disitu kaget dan bolak balik melihat jung won. Bahkan young bok yang suka
bilang pengecut buat orang lain aja ketakutan hahahha apa juga berani :P
Jung wo terdiam kaku, dia tidak tahu
siapa orang tersebut. dan perlahan orang itu pun membalikkan badannya ke arah jung wo dan
menatapnya dingin. Jung wo bingung, dia tak tahu itu siapa, dia bertanya sambil
memberi kode, temannya ah young bilang sambil bergetar kalo itu si beruang
coklat. Bul Kom Do. Dokwon dan yang lain mengkhawatirkan nasib jung won. Mata
mereka terbelalak semuanya karena takut. Suasana heningggg…
Si jago kandang young bok bilang “mati
kau, kau tau siapa dia??” young bok cari aman dan berlindung pada yuk ho alias
beruang coklat.
Yuk ho menatap dingin jung wo, “hei,kau”…
jung wo gelagapan, “a…aku ?”
Yukho, “kalau kau memukul seseorang,
seharusnya kau meminta maaf”
Jung wo serba salah, ia tampak berpikir
sejenak. saat itu ah young tak sengaja juga melihat kejadian ini, ia mulai
khawatir dengan jung wo yang berhadapan dengan yuk ho.
Tiba2 jungwo mengangkat suaranya, ia
seperti ingin mengucapkan maaf, tapi tenyata tidak, jungwo malah memberanikan
diri untuk menutupi kegugupannnya, ia menunjuk2 dan berkata “a..a..apa??, kau
kira karena kau kakak kelas kau bisa berbuat seenaknya saja??” “be…bersikap lah seperti kakak kelas yang
baik !” hahahha lucu kali pas liat jungwo membentak tapi ga berani natap
matanya yukho. hahaha
Yukho dengan tatapan dinginnya hanya
menjawab “terus??”
Jungwo akan kehabisan kata2 dia kembali
berpikir, dengan cepat jungwo melirik ke arah name tag dok won, Lim Dok Won,
“dan… dan jangan ganggu lagi temanku lim
duk won ”
Dok won yang sedari tadi cuma nunduk
sontak terharu, karena jung wo ternyata tahu namanya dan sangat peduli dengan
dirinya. Bahkan ah young juga kaget, ia tak menyangka jung won seberani ini.
Jung wo melanjutkan dengan terbata2,
“jangan merampas uang dan hapenya lagi dan jangan menyuruhnya membelikan
makanan lagi dan… jangan membuang makanan sisa upacara kematiann ayahnya dok
won..”
Yukho tampak diam berpikir, jung wo takut
salah paham, jung wo tegasin lagi, samabil nunjuk pelakunya young bok bukan yuk
ho “bu…bukan kau, tapi kau.. yang dibelakang”
Young bok mencoba menghindar, dan tertawa
sinis mengetai anak2 kelas jungwo, “dasar bodoh, apa kalian minum obat bersama,
apa kalian sudah gila?”
Jungwo terbatuk, ia benar2 menahan gugup
saat melirik yuk ho hahaha
Yukho mengabaikan omongan young
bok.dan ia tersenyum melihat jung wo, “
menarik” yuk ho berdiri di hadapan jung wo. Jung wo perlahab mundur sedikit dan
memberanikan dirinya melirik yukho.
Yukho, “jadi, apa yang harus kami
lakukan?, jika kau tak ingin kami mengganggu kawanmu, kau harus berkelahi
dengan ku, jika ku menang maka temanmu bebas”
Teman2 jungwo terkejut panic, mereka
menggigit jari seolah ingin bilang sama jung won kalo ini berbahaya.
Jung wo panic juga, tapi ia menutupinya
dengan terbatuk-batuk dan mencoba mengatur suara napasnya hehe,
“be….berkelahi?? ap..apa hanya itu yang harus kulakukan???”
Yukho mengangguk. Jung wo salah tingkah
lagi…ia menelan ludahnya sendiri, “tapi…” tiba2 suaranya melemah, “kapan??”
hahahah asliiiiini ekspresi jung wo bikin kalian ngakak semua, XD…. Jung wo
mencoba menghindar, “sekarang kan jam makan siang dan juga hujan”
Yukho tertawa dengan reaksi jung wo,
“ck…. Hari ini bukan satu2nya hari, tunggu saja kau pasti akan bertemu
denganku”
Jung wo semakin panic, ia mencoba
mengalihkan lagi “se…sekarang?? Kapan itu??”
Yukho menertawai jungwo, “kau lucu”
sambil berlalu pergi
Young bok yang sedari tadi sudah senang
karna mengira jungwo akan dihukum ama yuk ho, bingung, ia mencoba memprovokasi
yuk ho agar tidak melepaskan jung wo. Tapi, toh yukho ga open sama young bok,
dia berdiri sejenak saat tau ada ah young, ah young dan yok ho sesaat saling
menatap. Dan pergi… nah lo? jangan2 ada apa2 nih antara ah young dan yuk ho >.<
Setelah kejadian menegangkan…
Jung wo bengong dan sekarang sudah ada lingkaran
hitam di bawah matanya alias mata pandanya. hahahha, aku pikir dia sakit loh ;)
Teman-temannya kagum dengan keberanian
jung wo, young bok aja sampe lari ketakutan. Mereka terus saja memujinya, tapi
tidak hiraukan sama jung wo yang emang uda hilang rohnya gara2 kejadian tadi.
Duk won terharu karna ternyata jungwo
peduli padanya. dia pun menyuapi bekal makan siangnya untuk jungwo tapi jungwo
gak membuka mulutnya. teman kurus yang duduk di depan meja duk won tidak setuju
kalo dukwon Cuma ngasih makanan saja, itu tidak setara dengan pengorbanan jung
wo padanya. dia pun mengeluarkan sesuatu dari bajunya. Ternyata itu setumpuk
kaset porno atau idol dan ini asli semua. Perlahan tangan jungwo menarik kaset2 itu dan
menyimpan di balik bajunya. Masih dengan ekspresi mata panda tanpa roh
hahhahah. Makan nolak tapi kaset gitu mau hadehhh --_--
Teman gemuk dan yang kurus tetap
memperingatkan jungwo agar berhati2 sama beruang coklat. Karna gak da yang
berani ganggu dia. yukho itu pernah masuk pengadilan anak2 selama setahun.
orang nomor dua di geng pelangi pernah kehilangan kaki dan matanya menjadi buta
karna yukho. Jungwo benar2 tidak berkutik saat mendengar ocehan kawannya ini. Dia pun membayangkan gimana garang dan kuatnya yukho menghadapi lawan2nya semuanya
kalah dalam satu pukulan. Jungwo ketakutan setengah mati. Ia seperti ingin
menangis.
Jung wo diam sejenak, dan seketika ada
ide yang menghampirinya tinggg…. Suara ibunya yang bilang kalo mereka akan
segera pindah ke seoul. Jungwo kembali berimajinasi.
Yukho dan young bok datang ke kelas jungwo mengajaknya berkelahi. Yuk ho
berteriak marah memanggil jung wo. “hei, jung wo kaluar kau”. Teman2 jung wo
langsung menunjuk tempat duduk jung wo.. teman kurusnya jung wo bilang sambil
tersenyum, “jung wo sudah pindah sekolah…” yuk ho kecewa ia langsung memukul
kepalanya young bok. Hahahah imajinasinya parahh xD
Tiba2 jung wo tertawa lebar, dan menyorak
dalam hati itu benar, aku tidak akan ada di sini minggu depan. pindah
sekolah telah menyelamatkan nasibku.
Duk won heran dengannya. Ia mencoba
meraba dahi jung wo apa dia sakit?? Bahkan ia pun memakan makanan yang di suapi
duk won. Tapi, teman kurusnya bilang jung wo tertawa karna ia mendapat kaset
idol atau porn asli darinya. Hahahha dugaan itu salah semua.
Di
luar kelas. Yukho yang tenang bertanya pada young bok apa kau masih mengambil
makanan anak2?? Young bok berkilah itu tidak benar. Anak sialan itu saja yang
memulainya. Yukho bertanya lagi apa wo il yang menyuruhmu melakukannya? Young
bok kembali mengelak itu juga tidak benar. Yukho meminta young bok agar tidak
mengulanginya lagi. young bok mengiyakan. tapi ia penasaran apa, yukho akan
membebaskan jung wo yang sialan itu?? Yuk ho menatap young bok, hei siapa yang
paling aku benci?? Young bok salang tingkah, saya, shin young bok yang sedang
berbicara. Hehehe yuk ho menganggguk dan pergi. Shin young bok ini banyak
bicaranya makanya yukho gak sanggup dengar :P
Saat jung wo masuk kelas, teman2
deretannya memanggil, si kurus pun menampakkan sesuatu dari hapenya.. tarara….
Sebuah video yang ehmm u know what I mean #$%$#%..bahkan teman2 yang lain pun
ikut melihat. Jung wo tak mau terpengaruh, ia masih membuang mukanya. Tapi,
akhirnya ia pun lengah, dan ikut nonton juga. Beberapa hal di sekolah ini
menyenangkan
Tiba2 ah young memanggil jung wo.
Suaranya mengagetkan keasyikan mereka. Teman2
jung wo langsung kembali ke mejanya.
Tapi, tidakkk, jung wo masih dalam keadaan menonton, ia pun langsung
menarik hape itu. Ah young terkejut. Jung wo salah tingkah.
Apa kau membawa sperei ruang uks??tanyanya. jung wo tertawa, haha aku lupa membawanya, maaf! Ah young kembali mengingatkan, tolong di bawa akhir pekan ini ya!
Apa kau membawa sperei ruang uks??tanyanya. jung wo tertawa, haha aku lupa membawanya, maaf! Ah young kembali mengingatkan, tolong di bawa akhir pekan ini ya!
Jung wo, akhir pekan ini? oke aku pasti akan membawanya! Dahh, jung wo
memberi isyarat agar ah young pergi.
Tapi ah young kembali menyuruhnya
mengambil kapur kelas yang sudah habis. Jung wo berpikir, kapur? Kenapa harus
aku yang mengambilnya??
Ah young diam sejenak dan beralasan karna
kau bersalah pada yukho, bukankah seharusnya kau meminta maaf padanya??
Jung wo mengamati ah young, dan berbisik dia
ini benar2 seperti stasiun pendidikan
EBS (education Broadcasting stasiun).
Ah young masih menunggu jawaban jung wo.
Jungwo tertawa aneh, kenapa aku harus
meminta maaf padanya? Apa hubungannya denganmu??
Ah young meninggalkan jung wo yang kesal.
ia melempar hape di atas meja, si kurus pun langsung mengambil hapenya dengan
sigap. Si kurus dan si gemuk menikmati video nya berdua saja. Jung wo bertambah
kesal karenanya. Hhhaha
Jung wo membawa sekotak kapur warna warni
dari ruang guru. Ia masih kesal dengan sikap ah young tadi. Bahkan ia melempar
satu kapur saking kesalnya dan berkata siapa dia, berani mengajari ku?? Jung wo
meniru cara berbicara ah young dengan nada ejekan, bukankah seharusnya kau
meminta maaf???
Jung wo bertanya pada dirinya, Beraninya
dia menyuruhku meminta maaf? Apa dia kakakmu atau siapamu? Kenapa kau ikut
campur? Dia kira dia siapa ?! menyebalkan, saat aku pindah semuanya berakhir !!
Saat sedang mengomel, jung wo kaget mendengar
seseorang sedang memanggil namanya ah young, dia mencari2 asal suara itu. Jung
wo menyadari suara itu berasal dari atas. ia menjulurkan kepala keluar jendela
dan melihat ke atas. Ternyata itu adalah kawan sebangku ah young yang sedang
menghampiri ah young. Mereka berdua berbicara di pinggir jendela.
Jung wo pun mencoba menguping percakapan
mereka.
Ah young kau sedang apa?
Ah young, Hanya menikmati mentari musim
semi.
Temannya bertanya apa tadi kau menyruh
jung wo meminta maaf??
Ah young, kenapa? Siapa yang peduli
jika mereka berkelahi? Jadinya psti
bukan perkelahian, tapi dianya yang dipukul habis habisan. Dia pasti
menyesalinya.
Jung wo kesal mendengar tanggapan ah
young yang meremehkannya.
Temannya membenarkan, setuju, itu memang
konyol. Tapi dia terlihat keren saat menyerang balik. Anak laki2 di kelas kita
sangat lemah.
Jung wo tersenyum tersipu2 dengan pujian
kawannya ah young. Dia memutuskan duduk
di atas kayu jendela untuk mendengar lebih jauh. Hehehe
Tapi, ah young tidak setuju, mungkin dia
ingin diperhatikan. Temannya ah young membenarkan, mungkin saja.
Oh ya, kau meminta jung wo mencucikan
seprei ruang uks kan? Bukannya itu jatah anak kelas 1-2? Bukannya sun jae
mencucinya 2 minggu yang lalu? Tanya teman ah young penasaran.
Ah young hanya menjawab datar, Ya tapi
memelakukanya sukarela. Temannya paham, supaya jung wo yang mencucinya? Ah
young mengangguk.
Temannya menebak, Wahh, kau pasti sangat
membencinya? Benar, dia mengacuhkan mu dan sikapnya dingin. Dia meremehkan kita
karena kita dari kota kecil, betul??
Jung wo yang sedari dari tadi menguping
sudah sangat marah dengan sikap ah young yang telah membohongi dan
mempermainkannya. Ia bahkan akan meneriakinya, namun tidak jadi. Jung wo pun
pergi, dan membuang kotak kapur tersebut.
Jung wo pun memaki ah young di sepanjang koridor kelas dengan berteriak, ada apa dengan gadis licik itu??!! Beraninya dia memperlakukanku sekasar itu?? Mereka terlalu jahat pada murid baru di sekolah ini. Dia hanya ketua kelas beraninya dia??! Yang ah young, kau penyihir tua itulah kau !! aku sangattt kesal ! yang ah young !!
Jung wo pun memaki ah young di sepanjang koridor kelas dengan berteriak, ada apa dengan gadis licik itu??!! Beraninya dia memperlakukanku sekasar itu?? Mereka terlalu jahat pada murid baru di sekolah ini. Dia hanya ketua kelas beraninya dia??! Yang ah young, kau penyihir tua itulah kau !! aku sangattt kesal ! yang ah young !!
Jung wo terus saja mencerca, semua orang
heran melihatnya. Bahkan Saat di belokan, pintu kaca, yang menghalangi jalannya
pun dimaki, Apa ini ?!! jung wo menendang pintu itu. Pintu kaca jadi retak
ahahha.
Sepeninggal jung wo, ah young
mengomentari pertanyaan temannya, tidak seperti itu. Dia murid baru dan dia
tidak punya teman. Jadi, kupikir jika dia melakukan piket kelas, dia akan mulai
bergaul dengan yang lainnya, dan merasa memiliki teman.
Temannya ah young, kau terlalu perhatian
pada orang lain. menyebalkan kalau kau terlalu baik. Ah young hanya tertawa
mendengarnya.
Wahhh, jung wo keburu marah2, dia gak
mendengar alasan ah young berbuat seperti itu padanya hehehe. Jadi salah paham
dehh.
***
Ths sinopnya ya kak
BalasHapussama2
Hapuslagu background nya judulnya apa ya?
BalasHapusAKMU judul,a Time and Fallen Leaves :)
HapusKereeend..
BalasHapusThanks
hehe tks
Hapusboleh minta sinopsis nya ga ? soalnya mau aku ubah jadi bentuk drama untuk tugas sekolah. mohon fast respons.
BalasHapusbole dek, tapi jangan lupa sertakan sumber sinopis nya ya, bisa tulis alamat blog aq aja.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus