Sinopsis K-Movie Cold Eyes Part 3

James kembali teringat saat dirinya mencuri sebuah file rahasia dalam waktu yang cukup singkat. Ia melirik secarik kertas Sudoku dan mengirimkan pesan kepada anak buahnya. Ia berpesan pada anak buahnya bahwa target mereka kali ini adalah bursa saham dan ini merupakan misi terakhir mereka jadi, harus berhati2. Anak buahnya itu membuka amplop yang berisis kertas Sudoku dan flaskdisk yang telah diberi oleh James.

“aigoo, ini kamuflase tumpang tindih,” ujar Yun Ju yang tampak bosan menatap cctv  yang mengawasi gerak-gerik target. Ketua Hwang juga kelelahan, namun ia tetap bersikap bijak, suka tak suka bagaimanapun juga ini adalah tugas mereka. Ketua Hwang sangat percaya suatu saat semua kedok pelaku pasti akan terbongkar, hanya saja mereka harus bersabar samapi pelaku utamanya tertangkap, “aku tak akan menyerah walau harus memburu pelaku hingga ke ujung dunia, dengan kata lain tangkap 2 burung dengan satu batu”, kata ketua Hwang dengan ekspresi yang berapi2. Yun Ju takjub dengan semangat sang ketua.
Ketua Hwang segera ke suatu apertemen untuk olah TKP. Di sana ia telah ditunggu oleh direktur Lee dan kepala staf kantor. Kepala staf kantor itu memberikan informasi kalau korban bekerja sebagai fotografer dan telah meninggal kira2 5 hari, noda darah dan bekas luka sangat bersih, kemungkinan besar pasti dilakukan oleh orang dekat, sudah 3 hari tidak bisa dikejar. Kapala staf itu terus saja berbicara namun, ketua Hwang lebih tertarik mencermati setiap isi kamar. Ia mengamati pemandangan di luar kamar korban dan menyimpulkan bahwa dari sini korban dapat melihat segelanya dengan jelas ke atap gedung bangunan di seberang. Direktur Lee dan kepala staf kantor manggut2 mendengarnya.
Seorang perempuan keluar dari kamar target untuk membuang sampah. Melihat ini, Yun Ju segera menuju ketempat pembuangan sampah tersebut untuk memeriksa kalau2 ada petunjuk. Sambil menahan rasa jijik dan bau yang menyengat, Yun Ju menumpahkan semua sampah di atas meja untuk dicek. 

Ketua Hwang menghampirinya seraya menutup hidung. Matanya menangkap sesuatu, ia lantas menggerakkan tangan Yun Ju untuk mengambil sebuah potongan kertas kecil., “kalau lengkap dalam 5 menit, aku akan memanggilmu flower deer”, kata ketua Hwang. Yun Ju heran ia menjawab flower pig saja sudah cukup baginya. ketua Hwang kembali berkata waktu telah berjalan 10 detik. Sontak Yun ju segera mencari potongan kertas2 kecil tersebut. 

Dan dalam waktu 4 menit 31 detik ia berhasil mengumpulkan potongan2 itu. Yun Ju bersorak kesenangan. Tapi, ketua Hwang buru2 meralatnya dengan menyetel ulang stopwatch, “salah, seharusnya 14 menit 31 detik”. Yun Ju gak jadi senang deh.. aduhh ketua Hwang ini suka benget ngerjain Yun Ju ya hehehe. Mereka berdua menatap kumpulan kertas tadi yang tak lain adalah secarik kertas Sudoku, namun anehnya dengan jawaban angka yang salah.
Angka2 sudoku itu diprint dan diberikan oelh kepal staf kepeda seluruh karyawan untuk mencari makna dibalik angka2 tersebut. Berhari2 mereka memeriksanya. Dan akhirnya salah seorang karyawan berhasil melacak bahwa angka2 sudoku itu adalah sebuah alamat IP pasar saham.
Keesokan paginya, laki2 gemuk yang menjadi target tim pengintai masuk ke dalam taksi yang disopiri oleh salah satu tim intel yang tengah menyamar. Sopir bertanya daerah mana yang akan laki2 itu tuju? tanpa curiga, laki2 itu menjawab ia mau pergi ke Sung-sudong. Yun Ju dan tim segera membuntuti mereka dari belakang. Laki2 gemuk itu turun di depan sebuah pabrik. Sang sopir segera memberi tahu teman2 tim pengintainya untuk segera menuju ke sebuah pabrik yang berada di daerah Sung-sudong.
Tim pengintai sudah sampai di area pabrik, mereka telah bersiap2 di posisi masing2 dengan alat2 pengintainya. Tak lama berselang, sebuah mobil sedan juga tiba, mereka adalah anak buahnya James. Mereka masuk ke dalam pabrik, untuk membagi job masing2 dalam misi kali ini. Squirrel yang bertugas di atas atap segera merekam pembicaraan mereka.

Direktur Lee beserta staf kantor menyimak informasi yang diberikan bahwa target perampok kali ini adalah pasar saham. Di hari libur tidak ada karyawan hanya ada penjaga yang berpatroli setiap 30 menit.
Kepala staf kantor memberitahu direktur lee bahwa perampok itu berjumlah 6 orang dengan satu tim. Direktur Lee bertanya, dimana satu orang lagi? saat perampok tengah berdiskusi, direktur Lee melirik sesuatu di atas meja diskusi mereka, “bukankah itu sambungan telepon?” Tanya direktur, kepala staff kantor segera bertindak.
Diskusi para perampok sedikit terganggu saat Salah satu anggota rekannya beradu mulut dengan yang lain. Ternyata, James yang berada dalam kereta api tengah mengawasi pembicaraan mereka lewat sambungan telepon yang didengar dengan headset. Tetapi, kemudian ia segera matikan teleponnya.
“ponselnya tersambung”, ujar kepala staf kantor pada direktur Lee, ia rupanya sempat menghubungi nomor telepon James meskipun James langsung mematikannya. Dan memastikan kalau James menggunakan saluran 2 pada saat itu. Direktur Lee mencoba menyimpulkan kalau bursa saham memiliki saluran 2 terdekat? Kapala staf kantor membenarkan hal ini. Direktur puas, ia memerintahkan bawahannya untuk melacak posisi target dengan GPS dan menyemangati tim nya untuk bekerja.

James sedang berjalan menuju suatu tempat. Di tengah jalan ia melirik seorang perempuan yang tiba2 masuk ke kadalam taksi di hadapannya. Ketua Hwang terus berkomunikasi dengan tim di kantor yang memberitahunya bahwa target mereka sedang menuju ke gedung bursa saham. Pada saat itu mobil ketua Hwang berjalan searah dengan James. Dari dalam mobil ketua Hwang mencermati setiap pejalan kaki, ia lalu menangkap sosok James yang memakai jaket gelap, saat matanya mencoba melihat lagi dengan benar, pandangannya buyar oleh pangilanYun Ju.
Tim pengintai sampai di gedung bursa saham, mereka berpencar sesuai dengan tugas masing2. Ternyata, James sudah berada di rooftop gedung untuk mengawasi setiap gerak gerik orang2 di jalan dengan teropong kecilnya. Tak lupa headset di telinga untuk berkomunikasi. Karena jalan bursa saham memakai saluran 2, ia bisa mendengar suara yang memberi aba2 (suara ini adalah suara tim pengintai yang sedang berkomunikasi), semula ia mengacuhkannya, namun saat melihat seorang perempuan (salah satu anggota tim pengintai) yang ia jumpai tadi turun dari taksi,  lalu dari arah yang berlawanan datang mobil tim pengintai untuk menghadang mobil anak buahnya yang akan segera sampai, James langsung menyimpulkan bahwa misi mereka sudah ketahuan. Ia langsung mengabari anak buahnya untuk membatalkan rencana mereka dan segera berbalik arah.
Sementara itu ketua Hwang dan Yun Ju masuk ke gedung bursa saham untuk menangkap James. James bergegas turun melalui tangga darurat. Situasi begitu tegang saat ketua Hwang dan Yun Ju menanti seseorang yang tengah mereka incar keluar melalui pintu darurat. Ketua Hwang menunggu di dalam, sedang Yun Ju di luar.

Terdengar suara tapak yang begitu cepat semakin mendekat, ketua Hwang memberitahu Yun Ju bahwa dia disini. Ketua Hwang segera bersembunyi ke pinggir saat suara tapak itu sudah dekat. James yang teliti langsung menghentikan langkahnya, ia merasa ada seseorang di bawah. Jarak antara James dan ketua Hwang adalah sekali turun tangga. James mencoba mengintip, namun ketua Hwang tak tampak padahal Ketua Hwang sudah menunggu James dibawah. Sepertinya James tidak ambil resiko ia segera keluar melalui pintu darurat lain yang berada di atas. mendengar suara pintu, Ketua Hwang langsung berlari ke atas. Tapi ternyata, James langsung melarikan diri dengan meloncati jendela kaca yang pecah dari belakang gedung. Ketua Hwang gagal mengejarnya.
Yun Ju dan ketua Hwang kini sudah keluar gedung untuk mengejar James. sedang Tim di kantor terus memantau setiap cctv di jalan2 kota untuk memberi tahu posisi anak buah james kepada tim di lapangan. Mereka segera menelpon polisi dan memberikan perintah untuk menghentikan arus lalu lintas. Para polisi yang berpakaian seperti tim SWAT sampai di jalan membuat perangkap untuk anak buah James yang tengah melarikan diri dengan mobilnya. Tak lama berselang adegan penangkapan anak buah James pun berhasil.

Sementara itu, Yun Ju dan Ketua Hwang sudah tiba di atas jembatan Han river. Ketua Hwang menyuruh operator Tim di kantor untuk menghubungi no hape James, ia ingin menemukan keberadaan James di tengah kerumunan orang. operator tersebut langsung menghubungi James yang tengah duduk di bangku mengisi Sudoku. Operator berpura2 bertanya keberadaan James. 
Sementara itu mata lihai Yun Ju bergerak tajam mengamati orang2 di sekitar han river yang sedang mengangkat hapenya. James curiga, ia juga ikut mengamati sekelilingnya. Padahal Yun Ju sudah melihat dari atas James lagi duduk di bawah sambil menelpon. Namun, ia mengindahkannya karena ada beberapa orang lagi yang duduk seraya mengangkat hape.
James lalu menutup teleponnya. Direktur Lee kesal, ia kembali menyuruh operator untuk menghubungi James lagi. James mengangkatnya namun kali ini ia langsung mematikan hapenya. Operator terkejut lalu memberitahu ketua Hwang bahwa hape James non aktif.  Mereka kini frustasi, ketua Hwang menyuruh Yun Ju untuk mengamati benar2 siapa di antara orang2 yang tengah menelpon lalu mematikan hapenya.

Rupanya, James sengaja menonaktifkan hapenya, lalu memakai hapenya lagi seolah2 dia tengah menelpon orang. ia ingin mengecohkan tim pengintai yang berada di sekitarnya. Ketua Hwang menangkap sosok James yang sama persis dengan laki2 yang ia lihat saat pergi ke gedung bursa saham tadi, “arah jam 11, baju hitam, tas coklat”, ujar ketua Hwang. Mereka pun langsung mengejar James.
Sadar mereka sudah dikepung polisi, para anak buah James tetap ingin kabur dengan memberikan perlawanan. Mereka menembaki para polisi dan langsung terjun ke bawah jembatan jalan raya dengan bantuan tali penyangga. Polisi tak tinggal diam mereka bergerak cepat dan gesit ke bawah. Dan pada akhirnya kawanan permpok tersebut berhasil di sikat habis oleh para polisi.
James masuk ke daerah gang Hak Dong. Ia sempat melirik  tv di pinggir jalan yang memberitakan bahwa perampok Bank Nova berhasil ditahan oleh polisi. Yun Ju dan Ketua Hwang secara bergiliran mengikutinya dari belakang. Sesaat James menangkap bayangan ketua Hwang dari kaca, ia lantas berbalik namun tidak mendapati ketua Hwang, James melanjutkan perjalanannya. Rupanya, ketua Hwang lebih dahulu menghindar, ia memberitahu Yun Ju untuk mengikuti James karena dirinya sudah ketahuan.
James kini sudah menyebrangi jalan raya, Yun Ju kebingungan lantas bertanya pada ketua Hwang, kemungkinan James lolos, apakah ia harus mengejarnya? Ketua Hwang melarangnya, ia takut nanti penyamaran Yun Ju akan ketahuan. 

Squirell langsung mengambil posisi Yun Ju, ia lalu  menghampiri James dengan berpura2 menjadi polisi lalu lintas, “Paman, kau menyebrang sembarangan, tolong perlihatkan KTP mu. Kau di denda 20 ribu won.” James menatap Squirell sambil mengambil sesuatu dari sakunya. Ketua Hwang mengingatkan squirell agar hanya memverifikasi identitas James saja lalu segera pergi karena Yun Ju akan kembali mengikuti James.
James belum juga menunjukkan KTP nya, Squirell berkata James membuang waktunya saja padahal hanya perlu menunjukkan kartu identitas. Seketika raut wajah James berubah, Ia menatap tajam Squirell, Squirell yang curiga mengangkat wajahnya. mata mereka saling bertemu. 

Sementara Yun Ju yang berada di sebrang jalan tampak cemas melihat Squirell yang masih berdiri bersama James. kondisi jalan begitu padat dengan mobil, tiba2 Yun Ju melihat Squirell ambruk, dan James menghilang. Yun Ju panik, dan segera memberi tahu tim bahwa squirell pingsan. Yun Ju menghampiri Squirell yang ternyata sudah bersimbah darah, lehernya ditusuk James. Squirell segera dilarikan kerumah sakit dengan harapan jiwanya masih tertolong. Namun, Semua tim pengintai shock saat diberitahu dokter bahwa nyawa Squirell sudah tidak bisa tertolong lagi, Yun Ju menangis tersedu2 perasaan marah dan menyesal bersatu karena telah kehilangan partner baiknya, 
Pak tua misterius mendapati kabar kalau rencana James digagalkan oleh polisi, namun ia lega salah satu polisi tewas dan mengatainya bahwa itu pantas bagi polisi tersebut. James tiba di tempat pak tua tersebut , namun ia memilih tidak masuk, ia menghubungi pak tua dan meminta izin untuk menyelesaikan sebuah urusan. Pak tua yang naïf pun mengizinkannya.
Benar saja, sebuah urusan itu adalah menghabisi pak tua misterius dengan anak buahnya, satu persatu dari mereka tumbang dan tinggallah pak tua. Dengan wajah yang murka James menusuk tubuh pak tua berkali-kali hingga tewas, terlihat jelas kalau dirinya menyimpan rasa dendam yang sangat pada pak tua yang telah menyuruhnya melakukan misi terakhir, James puas dan langsung meninggalkan tempat tersebut.

Bersampung ke Part 4 (End)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thanks for visiting and don't forget to drop ur comment guys ^_^